hai senja :) sepertinya kita saling diam beberapa hari ini. ternyata rumit ya untuk lebih mengerti diam mu. untuk mengerti apa maksud dari semua bungkam mu beberapa hari ini.
haaaaaaaaaaaaah, lelah..... ingin sekali meminjam pundak mu untuk bersandar. tapi.....:'
kita kenapa ya? ada apa sama kita ya? aku aja ga ngerti lho :')
aku tidak banyak cerita tentang kamu beberapa hari ini, terlalu lelah rasanya :'''') semoga di senja esok kita baik-baik saja. dan tidak banyak 'diam' seperti ini :)
themes
Minggu, 25 November 2012
Minggu, 18 November 2012
senja #1
kita bertemu pada sore yang panjang, ya sore itu terasa cukup panjang bagi ku. entah apa yang membuat sore pada hari itu terasa cukup lama. kita mulai bertegur sapa, bertukar senyum, saling bertanya, dan membicarakan hal-hal kecil yang cukup menarik. Sejak saat itu aku selalu merindukan sore hari, dimana aku selalu bersiap-siap untuk menemui sesosok laki-laki dengan tubuhnya yang jangkung, kulit yang putih, alis yang cukup tebal dan senyum yang selalu membuat ku rindu akan sosok orang tersebut. Ya, ini pertemuan ketiga kita! :)
aku selalu menyisihkan waktu disore hari untuk bertemu dengan laki-laki itu, begitu juga dia selalu menyempatkan sore harinya untuk bertemu denganku. semua pertemuan ini tidak pernah kita rencanakan, seakan-akan kita sudah saling menghafal jadwal disore hari kita. semua bertemu seakan alam mengizinkan kita untuk bertemu.
sampai pada suatu sore, aku tidak bertemu sosok itu lagi. dan di minggu kedua aku tidak melihat sosok nya, dia pun datang! aku pun tidak mampu menyembunyikan rasa bahagiaku setelah 2 minggu kita tidak bertemu. Rasanya....... :)
aku tahu, aku mulai meyimpan sesuatu, mengharapkan sesuatu, dan memimpikan sesuatu dari sosok lelaki itu. dia banyak menarik perhatianku. bukan karena segala yang ada di fisiknya, tetapi cara dia berbicara, cara dia tersenyum, cara dia melihat, dan segala yang ia lakukan dan bicarakan cukup membuat aku 'beralih' kepada sosoknya.
aku belum sanggup memberi label akan harapan-harapan ku kepadanya. aku hanya sanggup berdoa semoga sore hari seperti ini tidak akan pernah ada akhirnya :)
aku selalu menyisihkan waktu disore hari untuk bertemu dengan laki-laki itu, begitu juga dia selalu menyempatkan sore harinya untuk bertemu denganku. semua pertemuan ini tidak pernah kita rencanakan, seakan-akan kita sudah saling menghafal jadwal disore hari kita. semua bertemu seakan alam mengizinkan kita untuk bertemu.
sampai pada suatu sore, aku tidak bertemu sosok itu lagi. dan di minggu kedua aku tidak melihat sosok nya, dia pun datang! aku pun tidak mampu menyembunyikan rasa bahagiaku setelah 2 minggu kita tidak bertemu. Rasanya....... :)
aku tahu, aku mulai meyimpan sesuatu, mengharapkan sesuatu, dan memimpikan sesuatu dari sosok lelaki itu. dia banyak menarik perhatianku. bukan karena segala yang ada di fisiknya, tetapi cara dia berbicara, cara dia tersenyum, cara dia melihat, dan segala yang ia lakukan dan bicarakan cukup membuat aku 'beralih' kepada sosoknya.
aku belum sanggup memberi label akan harapan-harapan ku kepadanya. aku hanya sanggup berdoa semoga sore hari seperti ini tidak akan pernah ada akhirnya :)
Kamis, 15 November 2012
#2
"Melihat mu dikejauhan itu lebih baik. Terkadang yang terlalu dekat itu tidak selamanya akan selalu baik."
"Menjauh sepertinya yang terbaik. Sama-sama menata hati terlebih dahulu sepertinya pilihan baik. Atau mau saling menjauhkan hati? Entahlah."
"Kenapa nggak bilang dari dulu? Kalau ternyata kita punya perasaan yang 'sejalan'. Kalau gitu kan aku nggak perlu capek-capek cari jalan-jalan lain, untuk nemuin perasaan yang 'sejalan'."
"Semua sudah dimulai tanpa ada yang memulainya dan semua sudah selesai tanpa awalan terlebih dahulu."
"Sakit itu. Disaat semuanya sama, tetapi ada yang memisahkan. Disaat semuanya dekat, tetapi ada yang menjauhkan. Dan disaat kita saling memiliki, tetapi tiada lagi kesamaan."
"...disaat aku menyimpan semua rapat-rapat tentang kamu. Dan mencoba mengagumimu dalam diam ku."
"Disaat aktor utama menjadi pemeran pengganti. Gimana rasanya? Entahlah."
"Kita jauh bukan karena aku atau kamu yang menjaga jarak tetapi karena jarak yang tidak pernah mau lebih mendekat."
"Menjauh sepertinya yang terbaik. Sama-sama menata hati terlebih dahulu sepertinya pilihan baik. Atau mau saling menjauhkan hati? Entahlah."
"Kenapa nggak bilang dari dulu? Kalau ternyata kita punya perasaan yang 'sejalan'. Kalau gitu kan aku nggak perlu capek-capek cari jalan-jalan lain, untuk nemuin perasaan yang 'sejalan'."
"Semua sudah dimulai tanpa ada yang memulainya dan semua sudah selesai tanpa awalan terlebih dahulu."
"Sakit itu. Disaat semuanya sama, tetapi ada yang memisahkan. Disaat semuanya dekat, tetapi ada yang menjauhkan. Dan disaat kita saling memiliki, tetapi tiada lagi kesamaan."
"...disaat aku menyimpan semua rapat-rapat tentang kamu. Dan mencoba mengagumimu dalam diam ku."
"Disaat aktor utama menjadi pemeran pengganti. Gimana rasanya? Entahlah."
"Kita jauh bukan karena aku atau kamu yang menjaga jarak tetapi karena jarak yang tidak pernah mau lebih mendekat."
Langganan:
Komentar (Atom)